Menjadi Anak Cerdik
Di suatu senja, seekor kancil berjalan
girang menuju sebuah sungai. Ia bermaksud menyeberangi sungai itu untuk menemui temannya, kelinci. Kancil menuruni tanah yang cukup terjal dan sampailah di tepi sungai. Saat kancil akan menyeberang, tiba-tiba munculah seekor buaya. Kancil terkejut dan Iangsung naik
Iagi ke tepi sungai. ”Hai buaya, kau telah mengagetkanku", seru kancil. ”Ha..ha..aku mau memakanmu", kata Buaya.
"Aku pikir kau tidak akan habis memakanku sendirian. Panggillah saudara-saudaramu yang Iain", ujar kancil.
”Oh begitu ya. Baiklah, aku akan panggil saudara—saudaraku yang lain.” Tidak berapa lama. Muncullah sekelompok buaya. "Kalian berjejerlah menuju tepi sungai. Aku ingin menghitung jumlah kalian dulu", ujar kancil.
Buaya-buaya itu pun berjejer dari tepi sungai mengarah ke seberang sungai. Lalu, kancil melangkah di atas buaya-buaya itu sambil menghitungnya menuju seberang. Begitu sudah dekat ke seberang sungai, kancil melompat ke tepian. Kancil pun sudah berada di seberang sunga.
"Wahai para buaya, terima kasih kau telah membantuku menyeberang sungai", kata kancil.
Kancil berjalan melanjutkan perjalanannya untuk bertemu dengan temannya, kelinci. Sementara itu, buaya-buaya itu saling pandang dan tidak menyadari apa yang telah terjadi.
HIKMAH
Ketika menghadapi bahaya, tetaplah tenang. Berpikirlah dengan cerdik untuk menemukan cara melepaskan diri dari bahaya itu. Lalu, perkuat dengan doa.
0 comments:
Post a Comment